Kamis, 22 Oktober 2015

"COLOR RUN" apa KOLORAN??

Posted by Akbar On 12.18

"Color Run" sebuah fenomena baru di kalangan remaja saat ini, emang apa sih Color run itu? pentingkah buat pribadi kita??? yaa.. akan coba saya kupas disini..

Color run, tentu bukan orang yang pakai kolor (istilah jawa = Pakai celana Kolor  yang biasa dipakai untuk celana dalam). Color run sendiri berassal dari tradisi Holy di India yang diadopsi oleh orang Amerika. Dalam budayanya, pada bulan tertentu umat Hindu khususnya di India merayakan festival Holy dengan tujuan menyambut awal musim semi, dalam perayaan ini mereka berharap akan membawa berkah selama setahun ke depan. Mereka percaya dengan menaburkan bubuk warna warni menggambarkan keceriaan dan pengharapan yang besar akan kebahagiaan dimsa datang. Selain itu mereka juga percaya bubuk warna warni melambangkan penghapusan dosa.

Nah, dari budaya inilah perayaan color run diadopsi oleh orang Amerika menjadi sebuah perayaan seperti pesta dalam bentuk taburan bubuk warna warni tanpa ada tujuan yang jelas. Sampai kemudian moment ini sampai juga di Indonesia. Awal tahun 2015 kegiatan colorrun sudah merambah di wilayah kami kabupaten Kudus dan Jepara. Banyak anak-anak muda yang antusias mengikuti kegiatan ini, meskipun harus merogoh kocek minimal 25.000,- mereka rela demi mengikuti kegiatan seperti itu. Hal inilah yang dapat mengakibatkan kesenjangan sosial 

Kemudian setelah acara selesai, bubuk warna warni yang bertebaran disepanjang jalan akan terlihat mengotori jalanan dan siapa yang akan membersihkan itu semua?, mereka para petugas kebersihan yang akan merasakan lelahnya membersihkan kotornya jalanan akibat huvoria itu. Kita diajarkan sejak kita masih kecil tentang pentingnya menjaga kebersihan, tapi sekarang budaya itu sudah merubah segalanya. Adakah kita berpikir sampai kesana? saya rasa tidak ada.

Mereka hanya berpikir, dengan mengikuti kegiatan ini mereka merasa bangga, yang diapresiasikan dengan foto-foto selfie, berposeria yang kemudian diunggah ke media sosial. Dan dari situlah mereka merasa bangga bisa mengikuti modernisasi yang katanya nge Hits.

Memang sangat mudah kita menerima budaya dari luar tanpa ada penyaringan terlebih dahulu, kita lupa bahwa kita juga punya budaya yang luhur yang mengajarkan tentang kehidupan yang harus dijaga bersama, tapi kita tidak memikirkan itu, yang kita pikirkan adalah huvoria dan gaya hidup yang glamor. yang paling miris, disaat orang tua mereka kesusahan, mereka tidak mikir sama sekali, merasa tanpa beban meminta uang kepada orang tua yang hanya dihamburkan untuk kegiatan yang tidak ada manfaatnya sama sekali.
 
Sadarlah wahai pemuda, budayamu sekarang sudah mulai terkikis dan terasingkan oleh budaya luar. Kita bersama punya tanggung jawab untuk mempertahankannya. Kalau bukan pemudanya siapa yang akan menjaga dan mewariskannya sampai keanak cucu kita nanti.
 
Khusus anak-anakku, mohon hentikan kegiatan "Colorrun" ini karena tidak ada manfaatnya sama sekali. Ingat, Orang tua kalian masih susah membiayai sekolah kalian, jangan menambah beban mereka.
 
 
 
 

Rabu, 09 September 2015

Haornas, Pemicu Semangat Kita

Posted by Akbar On 21.43

Hari ini, Rabu 9 September 2015 SMK N 1 Jepara memperingati Hari Olahraga Nasional dengan serangkaian kegiatan olah raga yang cukup menarik, diawali dengan apel, senam pagi dan dilanjutkan dengan jalan sehat di sekitar lingkungan SMK hingga GBK (Gelora Bumi Kartini). Selepas jalan sehat, kegiatan dilanjutkan dengan aneka lomba dan pembagian doorpirze. Berbagai Macam doorprize disediakan untuk memeriahkan acara, mulai dari Sandal Jepit, Kaos, Helm, Kipas Angin sampai hadiah utama Sepeda cukup membuat para siswa antusias mengikuti kegiatan sampai akhir.

Bukan kemenangan yang kita raih dari perlombaan ini, tapi kebersamaan, kekompakan dan kepedulian kita terhadap jurusan dan sekolah sebagai bagian dari diri kita. Smoga kegiatan seperti ini akan terus digalakkan demi kemajuan bersama.









Selasa, 08 September 2015

Sadar Donk... :'(

Posted by Akbar On 12.38

Sedih rasanya melihat anak-anak sekarang, terutama di sekolah kami sendiri, hal ini saya rasakan sendiri saat ini, detik ini juga.

Ceritanya hari ini sebenarnya ada ulangan simulasi digital untuk mereka, pura-puranya sih Ulangan Mid semester, tetapi dibuat ulangan bersama sesuai jam pelajaran masing-masing. pertama saya masuk kelas, anak-anak pada mbengok "belum siap paaak" Oke bapak kasih waktu, karena jam sudah menunjukkan waktu Sholat Dhuhur, saya persilahkan mereka untuk istirahat dulu, Sholat n Makan.

Di sela istirahat, saya sengaja nungguin di kelas mereka, banyak yang saya perhatikan, dan semuanya tidak ada satupun yang menyenangkan hati saya. Okey, sedikit melegakan hati masih ada yang mau berangkat ke Masjid untuk Sholat, itupun hanya segelintir orang, yang lainnya... ada yang jajan, ngrumpi di kelas, selfie2, maen HP, ada juga yang maen takrow (memang kebetulan kelas kami depannya ada lapangan takrow).

Waktu masih berjalan, dan saya masih menunggu mereka untuk masuk kelas dan belajar, entah apa ada yang mau belajar??? saya kok ragu! mau jadi apa anak-anak ini klo kesehariannya seperti ini, gak ada sama sekali kegiatan positif yang bisa membangun mereka sendiri untuk maju.

Ya Allah.. berikan hidayahMu untuk menyadarkan mereka betapa mulianya waktu itu jika dimanfaatkan dengan hal-hal yang positif, betapa pentingnya belajar itu...

Semoga mereka sadar.. Amiin...

Saya masih belajar, Pengen dadi wong Apik

Posted by Akbar On 09.14

Sudah 3 tahun ini mungkin, blog ini sepi postingan. yang punya kemana saja? ngapain aja selama ini? Apa sudah males n berhenti menulis? Apa gak mampu beli kuota buat interntan?? hahaha.. mungkin itu salah satunya.. :v

Yang jelas selama ini saya benar-benar tidak ada waktu buat buka laptop hanya untuk sekedar menulis, mengungkapkan perasaan, merangkai kalimat sekedar menuangkan perasaan. Dikantor akhir-akhir ini benar-benar full buat anak didik, membantu mengarahkan dan membimbing mereka menuju keberhasilannya, juga disibukkan dengan urusan kepegawaian yang benar-benar menyita waktu.

Kalau sudah dirumah, jiwa raga semua tercurah hanya untuk Istri dan anak-anak, benar-benar gak ada waktu untuk urusan pekerjaan kantor. Dirumah itu ya pekerjaannya mandiin anak, momong, maen, canda gurau sama anak-anak sampai membimbing mereka belajar setiap harinya, dan tak lupa bantuin istri bersih-bersih rumah tentunya.. :)

Oya. empat tahun terakhir ini saya juga sempet off dari pekerjaan selama dua tahun, terhitung sejak 2011 sampai dengan 2013. Alhamdulillah periode itu saya mendapat kesempatan belajar kembali di Universitas yang selama ini saya impikan, Saya mendapat bantuan pendidikan dari Dikmen untuk menuntut ilmu di Sekolah Pascasarjana UGM. Dua tahun wira-wiri jepara-jogja Alhamdulillah masih diberi Kesehatan, sehingga bisa menyelesaikan Studi tepat waktu dan kembali menjadi Guru biasa di sekolah asal.

Setelah selesai Studi, selang setahun Alhamdulillah saya mendapat panggilan mengikuti PLPG di bogor, banyak cerita juga disana.. ada pengalaman baru bisa jalan-jalan ke puncak Bogor. Lulus dan Alhamdulillah mendapat Sertifikat Pendidik.

Trus sekarang kegiatannya apa??
Yah... tetap kembali ke asalnya sebagai guru biasa saja.. guru yang tidak bisa apa-apa yang pengen terus belajar supaya menjadi bisa.. dan tentunya.. "Pengen dadi wong apik"

Semoga saja.. :) Amiin..




You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Akbar de Nayaka. Diberdayakan oleh Blogger.