Senin, 31 Oktober 2011

Alangkah Indah (Sekedar Koleksi Pribadi)

Posted by Akbar On 21.09


Sabtu, 29 Oktober 2011

Unsur Hara Dalam Tanah (Makro dan Mikro)

Posted by Akbar On 09.32

Beberapa Unsur Hara Yang Dibutuhkan Tanaman :
Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Belerang (S), Besi (Fe), Mangan (Mn), Boron (B), Mo, Tembaga (Cu), Seng (Zn) dan Klor (Cl).
Unsur hara tersebut tergolong unsur hara Essensial.
Berdasarkan jumlah kebutuhannya bagi tanaman, dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
Unsur Hara Makro : Unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah besar
Unsur Hara Mikro : Unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah kecil
Unsur Hara Makro
Unsur hara makro meliputi:

Rabu, 26 Oktober 2011

Teknik Pembuatan Pupuk dari limbah Pengolahan Ikan yang Tidak Berbau

Posted by Akbar On 21.31

Limbah cair pembuatan tepung ikan merupakan salah satu contoh limbah pengolahan ikan. Limbah ini umumnya dibuang begitu saja ke lingkungan sehingga menimbulkan masalah yang sangat serius. Dengan digunakannya limbah cair pengolahan tepung ikan ini sebagai bahan baku pembuatan pupuk, maka pencemaran lingkungan dapat dikurangi. Dilain pihak, petani dan petambak dapat memperoleh pupuk yang harganya murah dengan kualitas baik dan bahan bakunya dari dalam negeri. Pengusaha tanaman dan penggemar tanaman hias, telah lama menggunakan pupuk dari limbah ikan. Akan tetapi pupuk dari limbah ikan yang diimpor ini harganya sangat mahal. Pupuk dari limbah pengolahan ikan ini disukai pengusaha bunga dan tanaman hias lainnya karena pupuk ini menyebabkan daun tanaman menjadi lebih mengkilap dan segar, tanaman berbunga lebih banyak dan bunga bertahan lebih lama.

Minggu, 23 Oktober 2011

TEKNIK PEMBUATAN PUPUK ORGANIK

Posted by Akbar On 13.37

Pupuk organik Padat / Kering dapat terbuat dari serasah  tanaman, daun, ranting yang jatuh ke tanah dan akar-akar / bagian tanaman yang telah mati.  Bahan-bahan  tersebut  secara cepat dan tepat akan dimetabolisme oleh mikroorganisme (jasad  renik; mahluk hidup berupa satwa atau tumbuhan) yang diubah menjadi bahan humus yang stabil.

Ada beberapa Pupuk Organik Padat / Kering yang dapat dibuat :
           Pupuk KOMPOS dan Pembiakan Mikro Organisme Lokal  (MOL)
          Pupuk KOMPOS beasal dari jerami atau sisa-sisa tanaman; rerumputan, dedaunan yang proses
          pelapukannya menggunakan kotoran  hewan .  


Berikut Cara Pemuatan KOMPOS :

PEMBUATAN KOMPOS
Bahan-bahan : Jerami, dedak, dedaunan dan bahan organik lainnya.
Cara Membuat :
Bahan Organik disusun berlapis-lapis.  Lapisan berturut-turut dari bawah adalah : jerami, kotortan hewan, dedaunan dan dedak.  Setiap lapisan disiram dengan MOL.  Ketebalan masing-masing lapisan 10  s/d 15 Cm.  Tumpukan Bahan Organik ini ditutup dengan plastic.  Pengadukan dilakukan setiap 10 hari.  Untuk mempercepat p[ngomposan ditambahkan STARTER. Ciri-ciri kompos yang sudah jadi yakni apabila dikepal tidak panas dan remah.   

PEMBIAKAN MOL
CARA PEMBIAKAN MOL :
Semua bahan-bahan dihancurkan/ dihaluskan kemudian dicampur dalam ember, diaduk sampai rata lalu ditutup dengan kain.  Lakukan pengadukan setiap hari selama 7 s/d 15 hari (Proses Fermentasi).  Bahan siap diaplikasikan/digunakan.
Kegunaannya  : 1.  Untuk Pembuatan KOMPOS
                           2. Diaplikasikan langsung ke tanaman dengan dosis 1 Liter untuk 10 liter air.

Rabu, 19 Oktober 2011

Pemanfaatan Limbah Ikan Sebagai Bahan Baku Pupuk Organik

Posted by Akbar On 18.39

Produksi perikanan laut Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat dan berkembang. Disamping kekayaan ikan di kawasan Indonesia yang berlimpah serta usaha untuk meningkatkan hasil tangkapnya yang terus menerus dilaksanakan, ternyata baru mencapai nilai 35% saja yang dapat dicapai.
Dari data yang dapat dikumpulkan, setiap musim masih terdapat antara 25 – 30% hasil tangkapan Ikan Laut yang akhirnya harus menjadi ikan sisa atau ikan buangan yang disebabkan karena berbagai hal.
  1. Keterbatasan pengetahuan dan sarana para nelayan di dalam cara pengolahan ikan. Misalnya, hasil tangkapan tersebut masih terbatas sebagai produk untuk dipasarkan langsung (ikan segar), atau diolah menjadi ikan asin, pindang, terasi serta hasil-hasil olahannya.
  2. Tertangkapnya jenis-jenis ikan lain yang kurang berharga ataupun sama sekali belum mempunyai nilai di pasaran, yang akibatnya ikan tersebut harus dibuang kembali. 

Resep Kecap Ikan (Produk hasil Fermentasi)

Posted by Akbar On 17.25


Kecap Ikan 
Kecap merupakan produk hasil fermentasi Anaerob, Kecap ikan memiliki cita rasa yang berbeda dengan kecap yang dibuat dari kacang kedelai, warnanya bening kekuningan sampai coklat muda dengan rasa asin yang relatif serta banyak mengandung senyawa-senyawa nitrogen.
Komposisi kimia kecap ikan
Komposisi
Jumlah (mg/l)
Keasaman
2,5 – 3
NaCl
275 -280
N Organik
11,2 – 22
N Formol Titrasi
8 – 16
N Amonia
3,5 – 7
N Asam Amino
4,5 - 9
Sumber : Rahayu 1993

Rabu, 12 Oktober 2011

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN, LINGKUNGAN HIDUP DAN OTONOMI DAERAH

Posted by Akbar On 15.37

Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya memerlukan sumberdaya alam, yang berupa tanah, air dan udara dan sumberdaya alam yang lain yang termasuk ke dalam sumberdaya alam yang terbarukan maupun yang tak terbarukan. Namun demikian harus disadari bahwa sumberdaya alam yang kita perlukan mempunyai keterbatasan di dalam banyak hal, yaitu keterbatasan tentang ketersediaan menurut kuantitas dan kualitasnya. Sumberdaya alam tertentu juga mempunyai keterbatasan menurut ruang dan waktu. Oleh sebab itu diperlukan pengelolaan sumberdaya alam yang baik dan bijaksana. Antara lingkungan dan manusia saling mempunyai kaitan yang erat. Ada kalanya manusia sangat ditentukan oleh keadaan lingkungan di sekitarnya, sehingga aktivitasnya banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan di sekitarnya.
Keberadaan sumberdaya alam, air, tanah dan sumberdaya yang lain menentukan aktivitas manusia sehari-hari. Kita tidak dapat hidup tanpa udara dan air. Sebaliknya ada pula aktivitas manusia yang sangat mempengaruhi keberadaan sumberdaya dan lingkungan di sekitarnya. Kerusakan sumberdaya alam banyak ditentukan oleh aktivitas manusia. Banyak contoh kasus-kasus pencemaran dan kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas manusia seperti pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah serta kerusakan hutan yang kesemuanya tidak terlepas dari aktivitas manusia, yang pada akhirnya akan merugikan manusia itu sendiri.
Pembangunan yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tidak dapat terhindarkan dari penggunaan sumberdaya alam; namun eksploitasi sumberdaya alam yang tidak mengindahkan kemampuan dan daya dukung lingkungan mengakibatkan merosotnya kualitas lingkungan. Banyak faktor yang menyebabkan kemerosotan kualitas lingkungan serta kerusakan lingkungan yang dapat diidentifikasi dari pengamatan di lapangan, oleh sebab itu dalam makalah ini dicoba diungkap secara umum sebagai gambaran potret lingkungan hidup, khususnya dalam hubungannya dengan pengelolaan lingkungan hidup di era otonomi daerah.

Bentuk Lahan Berdasar Pembentuknya

Posted by Akbar On 15.35

Hasil pengerjaan dan proses utama pada lapisan utama kerak bumi akan meninggalkan kenampakan bentuk lahan tertentu disetiap roman muka bumi ini . Kedua proses ini adalah proses endogen (berasal dari dalam) dan proses eksogen (berasal dari luar). Perbedaan intensitas , kecepatan jenis dan lamanya salah satu atau kedua proses tersebut yang bekerja pada suatu daerah menyebabkan kenmapakan bentuk lahan disuatu daerah dengan daerah lain umumnya berbeda.

Dilihat dari genesisnya (kontrol utama pembentuknya ), bentuk lahan dapat dibedakan menjadi :
• Bentuk asal struktural
• Bentuk asal vulkanik
• Bentuk asal fluvial
• Bnetuk asal marine
• Bnetuk asal pelarutan karst
• Bnetuk asal Aeolen / Glasial
• Bentuk asal denudasional

BENTUK LAHAN ASAL STRUKTURAL
Bentuk lahan struktural terbentuk karena adanya proses endogen atau proses tektonik, yang berupa pengangkatan, perlipatan, dan pensesaran. Gaya (tektonik) ini bersifat konstruktif (membangun), dan pada awalnya hampir semua bentuk lahan muka bumi ini dibentuk oleh control struktural.
Pada awalnya struktural antiklin akan memberikan kenampakan cekung, dan structural horizontal nampak datar. Umumnya, suatu bentuk lahan structural masih dapat dikenali, jika penyebaran structural geologinya dapat dicerminkan dari penyebaran reliefnya.

BENTUK LAHAN ASAL VULKANIK
Volkanisme adalah berbagai fenomena yang berkaitan dengan gerakan magma yang bergerak naik ke permukaan bumi. Akibat dari proses ini terjadi berbagai bentuk lahan yang secara umum disebut bentuk lahan vulkanik.
Umumnya suatu bentuk lahan volkanik pada suatu wilayah kompleks gunung api lebih ditekankan pada aspek yang menyangkut aktifitas kegunungapian, seperti : kepundan, kerucut semburan, medan-medan lahar, dan sebagainya. Tetapi ada juga beberapa bentukan yang berada terpisah dari kompleks gunung api misalnya dikes, slock, dan sebagainya.

BENTUK LAHAN ASAL FLUVIAL
Bentukan asal fluvial berkaitan erat dengan aktifitas sungai dan air permukaan yang berupa pengikisan, pengangkutan, dan jenis buangan pada daerah dataran rendah seperi lembah, ledok, dan dataran alluvial.
Proses penimbunan bersifat meratakan pada daerah-daerah ledok, sehingga umumnya bentuk lahan asal fluvial mempunyai relief yang rata atau datar. Material penyusun satuan betuk lahan fluvial berupa hasil rombakan dan daerah perbukitan denudasional disekitarnya, berukuran halus sampai kasar, yang lazim disebut sebagai alluvial. Karena umumnya reliefnya datar dan litologi alluvial, maka kenampakan suatu bentuk lahan fluvial lebih ditekankan pada genesis yang berkaitan dengan kegiatan utama sungai yakni erosi, pengangkutan, dan penimbunan.

BENTUK LAHAN ASAL MARINE
Aktifitas marine yang utama adalah abrasi, sedimentasi, pasang-surut, dan pertemuan terumbu karang. Bentuk lahan yang dihasilkan oleh aktifitas marine berada di kawasan pesisir yang terhampar sejajar garis pantai. Pengaruh marine dapat mencapai puluhan kilometer kearah darat, tetapi terkadang hanya beberapa ratus meter saja.
Sejauh mana efektifitas proses abrasi, sedimentasi, dan pertumbuhan terumbu pada pesisir ini, tergantung dari kondisi pesisirnya. Proses lain yang sering mempengaruhi kawasan pesisir lainnya, misalnya : tektonik masa lalu, berupa gunung api, perubahan muka air laut (transgresi/regresi) dan litologi penyusun.

BENTUK LAHAN ASAL PELARUTAN (KARST)
Bentuk lahan karst dihasilkan oleh proses pelarutan pada batuan yang mudah larut. Menurut Jennings (1971), karst adalah suatu kawasan yang mempunyai karekteristik relief dan drainase yang khas, yang disebabkan keterlarutan batuannya yang tinggi. Dengan demikian Karst tidak selalu pada Batugamping, meskipun hampir semua topografi karst tersusu oleh batugamping.

BENTUK LAHAN ASAL GLASIAL
Bentukan ini tidak berkembang di Indonesia yangb beriklim tropis ini, kecuali sedikit di Puncak Gunung Jaya Wijaya, Irian. Bentuk lahan asal glacial dihasilkan oleh aktifitas es/gletser yang menghasilkan suatu bentang alam.

BENTUK LAHAN ASAL AEOLEAN (ANGIN)
Gerakan udara atau angin dapat membentuk medan yang khas dan berbeda dari bentukan proses lainnya. Endapan angin terbentuk oleh pengikisan, pengangkatan, dan pengendapan material lepas oleh angin. Endapan angin secara umum dibedakan menjadi gumuk pasir dan endapan debu (LOESS).
Medan aeolean dapat terbentuk jika memenuhi syarat-syarat:
• Tersedia material berukuran pasir halus-halus sampai debu dalam jumlah banyak
• Adanya periode kering yang panjang disertai angin yang mampu mengangkut dan mengendapkan bahan tersebut.
• Gerakan angin tidak terhalang oleh vegetasi atau obyek lainnya.

BENTUK LAHAN ASAL DENUDASIONAL
Proses denudasional (penelanjangan) merupakan kesatuan dari proses pelapukan gerakan tanah erosi dan kemudian diakhiri proses pengendapan. Semua proses pada batuan baik secara fisik maupun kimia dan biologi sehingga batuan menjadi desintegrasi dan dekomposisi. Batuan yang lapuk menjadi soil yang berupa fragmen, kemudian oleh aktifitas erosi soil dan abrasi, tersangkut ke daerah yang lebih landai menuju lereng yang kemudian terendapkan.
Pada bentuk lahan asal denudasional, maka parameter utamanya adalah erosi atau tingkat. Derajat erosi ditentukan oleh : jenis batuannya, vegetasi, dan relief.

Sabtu, 01 Oktober 2011

Bahagia & Sukses dengan 5 Hukum Penciptaan

Posted by Akbar On 11.48

Hukum sebab-akibat (hukum penciptaan) merupakan hukum alam yang telah diciptakan Tuhan Yang Maha Kuasa untuk alam kehidupan ini. Bila diuraikan, hukum sebab-akibat dapat dirangkum menjadi 5 hukum alam yang saling berkaitan, yaitu :

1. Hukum Ketertarikan (Law of Attraction)
Sebagaimana telah diuraikan oleh Erbe Sentanu : Apa yang kita pikirkan dan rasakan (positif/negatif) akan menarik alam untuk mewujudkannya.
Bila kita merasa kekurangan (negatif), maka alam akan mewujudkan kekurangan tsb. Demikian juga sebaliknya, bila kita merasa kelebihan maka alam akan mewujudkan kelebihan tsb.

2. Hukum Menerima dan Memberi
Apa pun yang kita terima (positif maupun negatif), sebenarnya berasal dari apa yang telah kita berikan (positif maupun negatif).
Semua yang kita terima selama ini, merupakan hasil pemberian kita sebelumnya.
Kebaikan yang kita terima, karena kita telah memberi kebaikan pada alam (orang lain).
Ilmu yang kita fahami (terima), karena kita telah memberi ilmu ke alam ini (ke orang lain).
Jadi berusalah “memberi” kalau kita ingin “menerima”.

3. Hukum Kesesuaian (Law of Compliances)
Apa yang terjadi di luar kita, sebetulnya PENCERMINAN dari apa yang terjadi di dalam diri kita.
Dalam hidup ini kita akan berada dalam kondisi yang mencerminkan diri kita sendiri; kita akan dipertemukan dengan orang-orang yang mencerminkan diri kita sendiri.
Oleh karena itu, kita harus mampu mengubah (meningkatkan) diri kita menjadi lebih positif dari sebelumnya dan lihatlah perubahan besar yang akan terjadi dalam hidup kita.

4. Hukum Pengisian
Apa pun yang kosong di alam ini, akan diisi oleh alam.
Kosongkan (sedekahkan) hal2/barang2 yang sudah tidak terpakai lagi, maka alam akan mengisinya kembali dengan hal2/barang2 baru yang bermanfaat bagi kita.

5. Hukum Pertumbuhan
Apa pun yang kita kerjakan, semakin lama imbalannya kita terima, semakin besar imbalan tsb; karena akan ditumbuhkan oleh alam.
Oleh karena itu, jangan pernah lelah berusaha keras mewujudkan impian anda. Jangan pernah lelah memperbaiki/meningkatkan diri. Jangan pernah merasa sia-sia melakukan sesuatu yang benar dan baik.

Bila kita menyadari adanya ke 5 hukum tersebut, dan mampu menerapkannya secara positif, maka insyaAllah hidup kita akan dipenuhi dengan kesuksesan, sehat, sejahtera dan bahagia di dunia dan akherat.

Semua yang terjadi pada diri kita adalah yang terbaik, bila kita telah berusaha semaksimal mungkin; dan tentu saja bila kita mampu mensyukuri nikmat yang diberikan-Nya, serta ikhlas menerima semua yang terjadi (negatif maupun positif).

Sumber : http://www.facebook.com/notes/supiani-indragung/sukses-bahagia-dengan-5-hukum-penciptaan/10150766746055034

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Akbar de Nayaka. Diberdayakan oleh Blogger.