Jumat, 29 Juli 2011

Koleksi Ucapan Ramadhan

Posted by Akbar On 19.55


Maaf pulsa amal anda tidak mencukupi untuk melakukan panggilan ke surga, untuk itu isilah segera pulsa amal anda di bulan puasa ini. Met ramadhan…


Kembang melati sungguh indah,
Di tengah halaman jadi hiasan.
Harum ramadhan tercium sudah,
Salah dan khilaf mohon dimaafkan.

Anak melayu mengail ikan,
perahu berlabuh ditengah lautan.
Sambil menunggu datangnya ramadhan,
jari kususun mohon ampunan.


Jika hati sejernih air, jangan biarkan ia keruh.
Jika hati seputih awan, jangan biarkan ia mendung.
Jika hati seindah bulan, bingkailah ia dengan iman.
Mohon kemaafan agar ramadhan ini penuh keikhlasan.


Moga Allah jadikan subuhmu ceria,
dhuhurmu bahagia,
asarmu terpelihara,
maghribmu bermakna
dan isyakmu memberi keberkahan selamanya.
Moga doamu tidak ditolak, rezekimu diluaskan
dan dibuka pintu syurga yang tiada tandingan.
Selamat mengisi bulan Ramadhan.


marhaban ya ramadhan
selamat datang bulan suci
namamu senantiasa di hati
kedatanganmu selalu dinanti
fadhilah & ganjaranmu ramai dicari
ibadahmu diberkati
dan kepergianmu pun ditangisi
selamat menggapai ridha ilahi


Segagah apapun diri,
bukanlah pahlawan jika nafsu tak dapat dilawan.
Setinggi apapun derajat,
bukanlah mulia jika tak ada iman di dada.
Setinggi langitpun ilmu,
bukanlah bijaksana jika tak diamal dan diguna.
Sealim apapun akhlak,
bukanlah ulama jika takabur dan riyak.
Selamat menyambut Ramadhan


Dalam kesakitan teruji kesabaran
Dalam perjuangan teruji keikhlasan
Dalam ukhuwah teruji ketulusan
Dalam tawakkal teruji keyakinan
Hidup ini amat indah jika Allah menjadi tujuan
Selamat menunaikan ibadah Ramadhan


Bila canda membuat tertawa
Hati bahagia wajah ceria
Maaf dipinta segala dosa
Sambut gembira puasa mulia
Selamat menjalankan ibadah Ramadhan


Mencuci tangan di pinggir telaga, Pohon serumpun indah di tepiannya, Bulan suci Ramadhan hampirlah tiba, Mohon ampun maaf di pinta.


Embun suci di pagi hari, hati yg bersih ‘kan lahir kembali. Bulan ramadhan t’lah menanti, bersihkan diri menghadap Ilahi.
Mohon maaf atas segala khilaf yang ada, selamat menunaikan ibadah puasa, semoga ibadah kita diterima Allah ta’ala.


Sangatlah cantik kain pelikat… Dipakai orang  pergi ke pekan.. Puasa Ramadhan sudahlah dekat.. Salah & khilaf mohon dimaafkan..


jika semua harta adalah racun, maka zakatlah penawarnya.
jika seluruh umur adalah dosa, maka tobatlah obatnya.
jika seluruh bulan adalah noda, maka Ramadhan lah pemutihnya.


anak melayu mengail ikan, perahu berlabuh ditengah lautan.
sambil menunggu datangnya ramadhan, jari ku susun mohon ampunan.


Jika hati ini seringkali jengkel, Jadikan ia jernih sejernih XL,
Jika hati ini seringkali iri, Jadikan ia cerah secerah MENTARI,
Jika hati ini seringkali dendam, Jadikan ia penuh kemesraan FREN
Jika hati ini seringkali dengki, Jadikan ia penuh SIMPATI
Ahlan Wa Sahlan Wa Marhaban Ya Ramadhan
Bebaskan Diri dari ROAMING dosa,
Raihlah HOKI Raihlah JEMPOL dari Ilahy


Berharap padi dalam lesung, yang ada cuma rumpun jerami,
harapan hati bertatap langsung, cuma terlayang e-mail ini.
Sebelum cahaya padam, Sebelum hidup berakhir,
Sebelum pintu tobat tertutup,
Sebelum Ramadhan datang, saya mohon maaf lahir dan bathin


gersang bumi tanpa hujan
gersang akal tanpa ilmu
gersang hati tanpa iman
gersang jiwa tanpa amal
marhaban ya ramadhan…


Seiring terbenam mentari di akhir Sya’ban
tibalah kini bulan Ramadhan
Pesan ini sebagai ganti jabat tangan
tuk memohonkan maaf dari kekhilafan
Marhaban yaa Ramadhan

Kamis, 28 Juli 2011

Semangat Laba-Laba : Kegigihan, Ketabahan, dan Usaha yang Konsisten

Posted by Akbar On 08.12

Dikisahkan, di sudut atap sebuah rumah yang sudah tua, tampak seekor laba-laba yang setiap hari bekerja membuat sarangnya dengan giat dan rajin.

Suatu hari, hujan turun dengan derasnya dan angin bertiup sangat kencang. Rumah tua itu bocor di sana-sini dan sarang laba-laba pun rusak terkena bocoran air serta hempasan angin. Tembok menjadi basah dan licin. Tampak si laba-laba dengan susah payah berusaha merayap naik. Tetapi karena tembok licin, laba-laba pun terjatuh. Ia terus bersusah payah untuk merayap naik, tetapi jatuh dan jatuh lagi. Begitu terus berulang-ulang. Tetapi, laba-laba itu ternyata tetap berusaha merayap naik dengan kegigihan yang luar biasa.

Rumah tua itu dihuni oleh tiga orang kakak beradik yang masih muda usianya. Saat kejadian itu berlangsung, kebetulan mereka bertiga sedang menyaksikan tingkah laku si laba-laba tadi. Dan berikut adalah komentar-komentar mereka:

Si sulung dengan menghela napas berkata: "Nasibku sama dengan laba-laba itu. Meskipun aku telah berusaha dengan susah payah dan terus menerus, tetapi tetap saja hasilnya nol. Sia-sia belaka! Memang beginilah nasibku. Meskipun telah berusaha sekuat apa pun percuma saja. Tidak bisa berubah !”

Pemuda kedua dengan santai berkomentar: "Laba-laba itu bodoh sekali ! Kenapa tidak mencari jalan yang kering dengan memutar kemudian merayap naik ? Aku tidak akan sebodoh dia. Kelak bila ada kesulitan, aku akan mencari jalan pintas. Aku pasti memakai otak mencari akal untuk menghindari kesulitan. Tidak perlu bersusah payah menghadapinya.”

Lain lagi pendapat si bungsu. Melihat kegigihan laba-laba tadi, hatinya sangat tergugah. Beginilah komentarnya: "Laba-laba itu begitu kecil, tetapi memiliki semangat pantang menyerah yang luar biasa ! Dalam hal ketabahan dan keuletan, aku harus belajar dari semangat laba-laba itu. Dengan mencontoh semangat juang seperti itu, suatu hari aku pasti bisa meraih kesuksesan !”

Cerita laba-laba di atas sungguh inspiratif sekali. Sudut pandang yang berbeda dalam melihat sebuah persoalan yang terjadi akan melahirkan penanganan yang berbeda. Dan cara penanganan yang berbeda tentunya akan mendatangkan hasil yang berbeda pula.

Cara pandang sulung memperlihatkan sosok yang tanpa motivasi, tanpa target hidup yang pasti, pasrah, mudah putus asa, dan bergantung pada apa yang disebutnya "nasib”. Inilah perspektif yang paling menghambat langkah seseorang untuk meraih keberhasilan. Jika kita menganut sudut pandang seperti ini, dijamin keberhasilan akan jauh dari jangkauan kita.

Sebaliknya, perspektif pemuda kedua menunjukkan tanda-tanda sebuah pribadi yang oportunis dan sangat pragmatis. Dalam menghadapi setiap persoalan, pilihan yang ditempuhnya adalah menghindari atau lari dari persoalan tersebut. Jika toh harus dihadapinya, maka ditempuhlah jalan-jalan pintas dengan menghalalkan segala cara, asalkan tujuannya tercapai. Bukannya mencari pemecahan dengan kreativitas dan kecerdasan, tetapi lebih menggunakan cara-cara yang tidak benar, mengelabui, curang, melanggar etika, dan mengabaikan hak-hak orang lain. Jika setiap kali menemui rintangan dan kita bersikap demikian. Maka bisa dipastikan mental kita akan menjadi lemah, rapuh, dan besar kemungkinan menjadi manusia "raja tega” yang negatif.

Dan tentu saja, saya setuju dengan pendapat si bungsu.
Kegigihan adalah semangat pantang menyerah yang harus kita miliki untuk mencapai kesuksesan. Setiap persoalan merupakan batu penguji yang harus dipecahkan dan dihadapi dengan penuh keberanian. Kita harus membiasakan diri melihat setiap masalah yang muncul sebagai suatu hal yang wajar dan harus dihadapi, bukan menghindar atau melarikan diri dari masalah.

Sesungguhnya, kualitas kematangan mental seseorang dibangun dari fondasi banyaknya hambatan, masalah, kelemahan, dan problem kesulitan yang mampu diatasi.

Dan jelas sekali, dengan bekal kegigihan, ketabahan, dan usaha yang konsisten, kesuksesan yang kita peroleh pasti berkualitas dan membanggakan, membahagiakan !.

Andri Wongso, Buku Wisdom Success 15

Sumber : http://bahagia.us/_g.php?_g=_lhti_forum&Bid=487

Mewujudkan Impian dengan Jurus Motisakti

Posted by Akbar On 08.11

ditulis oleh Zen el-Fuad, Motivator Sinergi Semesta.


“Tetaplah bergerak, sebab di balik frustasi ada prestasi, dan di balik masalah ada solusi. Biarkan kakimu melangkah menuju kesuksesan hakiki”.

Untuk mewujudkan impian kita, terdapat rumus/formula dari Jurus Motisakti seperti di bawah ini.
H = (I x P x K)^T
H = Hasil (Terwujudnya Impian, Tercapainya yg diimpikan)
I = Impian
P = Pedoman
K = Kemampuan
T = Tawakal
tanda ^ = pangkat
tanda x = kali

Hasil (Terwujudnya Impian)
Kita semua tentunya ingin agar setiap impian kita dapat terwujud. Dengan kata lain, kita ingin agar kualitas nilai H (Terwujudnya Impian) kita setinggi mungkin.
Dari rumus di atas menunjukkan bahwa terwujudnya impian kita sangat bergantung dari 4 hal, yaitu : Bagaimana kualitas nilai Impian, Pedoman, Kemampuan, dan Tawakal kita. Seberapa besar nilai I, P, K, dan T kita.

Misalkan :
Nilai I, P, T kita bagus, tapi K kita nol, tentu saja hasilnya akan nol.
Nilai I, P, K kita bagus, tapi T (Tawakal) kita kecil sekali, maka Hasilnya (H) tentu akan kecil.


IMPIAN (I)
Impian yang baik (kualitas nilainya tinggi) adalah impian yang jelas dan fokus, bernuansa dunia dan akherat, serta memberikan banyak manfaat bagi sebanyak mungkin orang (otomatis diri sendiri akan terkait didalamnya).


PEDOMAN (P)
Pedoman artinya “PEMAHAMAN KITA” tentang makna dan ikhtiar kesuksesan (usaha untuk sukses), maksudnya pemahaman kita tentang bagaimana dapat sukses dengan jalan yang benar.
Jadi pedoman adalah apa pun yang kita fahami dan yakini, dan apa pun yang ada dalam logika pikiran bawah sadar kita.

Nilai Pedoman yang maksimal dapat kita raih melalui pembelajaran hidup, misalnya melalui keluarga, pengalaman-pengalaman kita, lingkungan kita, orang-orang di sekitar kita, Al-Qur’an, as-Sunnah, sirah, juga buku-buku atau referensi yang berkualitas.
Semakin tinggi pemahaman kita, maka kualitas nilai P akan semakin tinggi, tentu saja H juga semakin tinggi.

KEMAMPUAN (K)
Kemampuan berbeda dengan Pedoman.
Jika pedoman bernuansa TEORI dan keilmuan, sedangkan kemampuan bernuansa AKSI dan pengalaman.

Kemampuan bermakna sudah sejauh mana kita memperjuangkan pedoman yang kita yakini tersebut. Maksudnya sudah sejauh mana kita melaksanakan, mengamalkan, menerapkan semua teori dan ilmu yang kita fahami dan yakini tsb.
Jadi Kemampuan adalah apa pun yang sudah kita KERJAKAN berdasarkan keyakinan kita (pedoman kita).

Untuk meningkatkan kemampuan kita, maka kita harus selalu beraksi (praktek) dan menambah skill, menambah pengetahuan, pemahaman dan keyakinan kita melalui berbagai pedoman kehidupan yang benar.

TAWAKAL (T)
Tawakal artinya menyerahkan semuanya kepada Allah.
Bertawakal yang baik tidak hanya diekspresikan setelah kita berusaha, tetapi meliputi keseluruhannya baik ketika AKAN, SEDANG, maupun SETELAH berusaha.

Allah berfirman :
“ . . . . . apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya” : Q.S. Ali 'Imran [3] ayat 159.

“Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. . . .” : Q.S. Ath-Talaq [65] ayat 3.

Jadi, yang namanya tawakal itu sudah dimulai sejak kita membulatkan tekad, yaitu sejak kita menetapkan impian-impian kita. Dan senantiasa bertawakal ketika kita sedang berusaha mengejar impian-impian itu, maupun setelah berusaha.

AKHIRNYA ….

Mohon diperhatikan rumus di atas dengan khidmat.

Ketika sebuah angka dikalikan dengan nol, maka hasilnya akan sama dengan nol. Artinya, walaupun kita memiliki impian yang bernilai tinggi, lalu diiringi oleh pedoman yang sangat hebat dan Islami. Tapi jika aksinya nol besar, maka hasilnya (nilai H) akan sama dengan nol, berarti impian tidak terwujud.

Kemudian, walaupun nilai I, P, K baik, namun kita tidak “memangkatkannya” dengan nilai tawakal (T) yang tinggi, maka hasilnya tidak signifikan. Misalnya saja T=0, maka sebesar apa pun nilai I, P, K kita, maka hasilnya hanya 1.

Apalagi, jika nilai tawakal kita minus, maka hasilnya tidak akan pernah lebih dari 1, bahkan mendekati nol.
Nilai tawakal seseorang bisa menjadi minus, jika dia sudah menjadi pribadi yang sombong dan syirik. Karena dengan begitu dia telah salah dalam menggantungkan impian, pedoman dan kemampuannya pada sesuatu yang lain. Na’udzu billahi min dzalik.

Namun, jika kita memiliki I, P, K, dan T yang bernilai positif, kita akan mendapatkan hasil positif pula. Semakin besar nilai I, P, K kita ditambah dengan nilai T yang lebih besar, maka hasilnya akan luar biasa.

Perlu diingat bahwa kita akan sangat sulit bertawakal, jika I, P, K kia tidak maksimal. Sehingga , untuk mendapatkan hasil yang luar biasa, kita harus berusaha keras memaksimalkan IMPIAN, PEDOMAN, dan KEMAMPUAN kita, serta memangkatkannya dengan tawakal kepada Allah. Dengan begitu, yakinlah hasilnya akan luar biasa.

Allah berfirman :
“ Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal”. Q.S. Ali 'Imran [3] ayat 160.

Semua tulisan di atas ini, jika kita fahami dengan benar, maka akan meningkatkan pengetahuan kita berarti meningkatkan pedoman (P) kita. Namun perlu diingat, kata-kata bijak berikut ini :

“Sejuta teori akan tumbang oleh satu aksi, maka selaraskanlah antara teori dan aksi”.

Jadi marilah kita ber-“aksi”, yaitu berbuat, berusaha keras untuk melakukannya, tidak sekadar faham dan berteori.

Selasa, 26 Juli 2011

5 Langkah Awal Berburu Beasiswa

Posted by Akbar On 10.59

KOMPAS.com - Bagi para pemburu beasiswa, silakan mempersiapkan diri dari sekarang. Dalam beberapa bulan ke depan, sejumlah donor beasiswa akan mulai membuka kesempatan bagi mereka yang tertarik untuk mendaftarkan diri. Sebelum mulai berburu, sejumlah tips ini mungkin bisa membantu, apa yang bisa dilakukan dalam upaya mencari informasi seputar beasiswa. Yuk, disimak!

1. Buatlah komitmen. Misalnya, menyisihkan waktu satu hari dalam seminggu untuk menemukan informasi dan mengajukan aplikasi beasiswa. Satu hal yang paling mudah untuk "memaksa" diri sendiri adalah mengikuti jadwal yang kita buat. Jangan sampai mendapatkan informasi beasiswa mendekati batas aplikasi atau malah terlambat.

2. Pelajarilah bagaimana memanfaatkan kekuatan dari mesin pencari informasi seperti Google. Saat ini, Google menjadi perangkat terkuat yang bisa digunakan untuk mencari informasi seputar beasiswa. Dalam pencarian, usahakan untuk mencari informasi sedetail-detailnya. Percayalah, hal ini akan memudahkan Anda dan mendapatkan hasil yang lebih baik.

3. Carilah website sekolah/universitas yang Anda tuju. Google memungkinkan Anda mencari informasi lebih spesifik. Jangan sia-siakan perangkat yang tersedia!

4. Dapatkan informasi siapa kontak personal yang bisa dihubungi jika ingin mendapatkan informasi seputar pembiayaan studi. Selain pembiayaan dari pemberi beasiswa, biasanya ada sumber lain yang memungkinkan untuk dijajaki. Beberapa lembaga pendonor, diluar penyedia beasiswa, ada yang menawarkan bantuan pembiayaan studi.

5. Jangan putus asa, terus berusaha! Ingatlah, tak semua orang mendapatkan hasilnya dalam usaha pertama pengajuan aplikasi. Jika ditolak, usaha lagi. Sebagai inspirasi, ada seseorang pemburu beasiswa yang sudah mengajukan aplikasi sebanyak 60 kali. Nah, dari 60 kali pengajuan aplikasi itu, setidaknya 15 diantaranya diterima. Apa yang didapat dari sini? Dia tidak pernah menyerah ketika aplikasinya di tolak. Berusaha, dan berusaha lagi!

Selamat mencoba, semoga berhasil!!

Sabtu, 23 Juli 2011

Histamin Pada Ikan Laut

Posted by Akbar On 09.18

Histamin Pada Ikan Laut
 

Sajian dari ikan laut selalu mengundang selera. Selain rasanya yang lezat, kandungan proteinnya pun tergolong sangat prima kualitasnya. Tidak hanya itu, ikan juga merupakan sumber asam lemak tidak jenuh ganda yang sangat besar peranannya dalam mencegah berbagai macam penyakit seperti jantung koroner, aterosklerosis dan beberapa penyakit kanker. Tetapi, dibalik kelezatannya tersembunyi bahaya keracunan histamin.
 
Apa itu histamin?
Histamin merupakan senyawa turunan dari asam amino histidin yang banyak terdapat pada ikan. Asam amino ini merupakan salah satu dari sepuluh asam amino esensial yang dibutuhkan oleh anak-anak dan bayi tetapi bukan asam amino esensial bagi orang dewasa.
Di dalam tubuh kita, histamin memiliki efek psikoaktif dan vasoaktif. Efek psikoaktif menyerang sistem saraf transmiter manusia, sedangkan efek vasoaktif-nya menyerang sistem vaskular. Pada orang-orang yang peka, histamin dapat menyebabkan migren dan meningkatkan tekanan darah.
Tidak berbahaya, asal...
Histamin tidak membahayakan jika dikonsumsi dalam jumlah yang rendah, yaitu 8 mg/ 100 gr ikan. Keracunan ini biasanya akan timbul karena tingginya kadar histamin yang terdapat pada ikan yang kita konsumsi.
Menurut FDA (Food and Drug Administration)  keracunan histamin akan berbahaya jika seseorang mengkonsumsi ikan dengan kandungan histamin 50 mg/100 gr ikan. Sedangkan kandungan histamin sebesar 20 mg/ 100 gr ikan, terjadi karena penanganan ikan yang tidak hiegenis.

Gejala keracunan
Gejala ini hanya akan muncul apabila Anda mengkonsumsi ikan dengan kandungan histamin yang berlebih, yaitu dalam jumlah diatas 70-1000 mg. Akibatnya, timbul muntah-muntah, rasa terbakar pada tenggorokan, bibir bengkak, sakit kepala, kejang, mual, muka dan leher kemerah-merahan, gatal-gatal dan badan lemas.
Sekilas gejala keracunan histamin mirip dengan gejala alergi yang dialami oleh orang yang sensitif terhadap ikan atau bahan makanan asal laut. Oleh karena itu biasanya orang sering keliru membedakan gejala keracunan histamin dengan alergi. Sampai saat ini belum pernah dilaporkan adanya kematian akibat keracunan histamin. Meskipun begitu kita harus tetap waspada, karena efek yang ditimbulkannya juga tidak bisa dianggap sepele
Penting diperhatikan
Langkah yang paling tepat untuk mencegah keracunan histamin adalah dengan cara memilih dan mengkonsumsi ikan yang masih segar dan bermutu baik.
Selain itu perhatikan pula cara penanganan ikan secara tepat dan benar sehingga kemungkinan besar bahayanya dapat dihindari

BAKTERI PENYEBAB HISTAMIN
Ikan tuna merupakan komoditas terbaik di pasar ikan dan disajikan oleh banyak restoran makanan laut. Permasalahan timbul ketika histamin dihasilkan sebagai efek kurangnya pengaturan penyimpanan dingin dan buruknya penanganan ikan. Histamin adalah sumber utama penyebab rasa pusing, radang, pembengkakan lidah dan bibir, dan dinamakan keracunan skombroid. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bakteri penghasil histamin pada sampel ikan tuna. Tiga sampel ikan tuna diambil untuk penelitian dan isolat-isolat diidentifikasi dengan uji biokimia. Kadar histamin pada ikan tuna diukur secara kuantitatif. Edwardsiella sp., Vibrio sp., and Proteus sp. adalah beberapa bakteri yang teridentifikasi selama berlangsungnya penelitian. Kadar histamin meningkat secara bertahap sesuai dengan waktu pada suhu 37 ºC.
Okada (1990) menyatakan bahwa daging merah mengandung mioglobin dan hemoglobin yang bersifat prooksidan serta kaya akan lemak. Warna merah pada daging ikan disebabkan kandungan hemoproteinnya tinggi yang tersusun atas protein mioety, globin dan struktur heme. Di antara hemoprotein yang ada, mioglobin adalah hemoprotein yang terbanyak. Lebih 80 % hemoprotein pada daging merah adalah mioglobin dan hemoglobin. Kandungan mioglobin pada daging merah ikan tuna dapat lebih dari 3500 mg/100 gram (Watanabe, 1990). Hal ini yang menyebabkan mudahnya terjadi ketengikan pada daging merah ikan tuna (Okada, 1990).
Penyebab utama antara daging putih dan daging merah adalah kandungan pigmennya, dimana mioglobin menjadi pigmen utama yang terdapat pada daging merah (Winarno, 1984). Menurutnya myoglobin mirip dengan hemoglobin berbentuk lebih kecil, yaitu kira-kira satu per empat bagian dari besar hemoglobin. Satu molekul myoglobin terdiri dari satu rantai polipeptida yang terdiri dari 150 buah asam amino.
Berdasarkan sifat fisiknya, myoglobin merupakan bagian dari protein sarkoplasma daging, bersifat larut dalam air dan laruta garam encer (Clydesdale dan Francis, 1976 dan Kramlich et al (1973) menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah hemoglobin dan myoglobin pada daging antara lain 1) tingkat aktivitas jaringan, 2) suplai darah, 3) tingkat kebutuhan oksigen serta 4) umur dan spesies.
Karotenoid merupakan kelompok pigmen yang berwarna kuning, oranye, dan merah serta larut dalam minyak (Winarno, 1984). Karotenoid merupakan grup pigmen yang terdapat pada kulit, alat-alat dalam tubuh ikan dan bagian-bagian lainnya dari ikan (Simpson, 1962). Selanjutnya dinyatakan bahwa ikan tuna termasuk jenis ikan yang banyak mengandung karotenoid. Kandungan pigmen ini disebabkan karena beberapa jenis ikan dapat mengkonsumsi ikan-ikan lain atau kerang-kerangan yang lebih kecil yang mengandung karotenoid. Pigmen yang telah diisolasi dari grup ikan tuna adalah ”tunaxanthin” dan pigmen tersebut merupakan karakteristik utama ikan-ikan laut pada umumnya (Simpson, 1962).
Xiong (2000 yang diacu Nakai, 2000) menyatakan bahwa protein kolagen merupakan seabut sarkoplasma yang penting adalah miogobin yang sangat berperan dalam warna merah ada daging. Molekul mioglobin terdiri dari dua bagian yaitu: bagian protein (globin) dan bagian nonprotein (heme). Selanjutnya dinyatakan bahwa kandungan mioglobin dalam tiap daging berbeda tergantung jenisnya.
Pada jenis daging ikan tuna yang memiliki 2 jenis daging yaitu putih dan gelap, justru daging-daging putihlah yang tinggi histaminnya sedangkan daging yang merah jauh lebih sedikit. Untuk konsumsi manusia daging merah lebih aman daripada daging putihnya bila dipandang dari segi histamin. Mengapa daging merah kecil kandungan histaminnya, hal itu disebabkan daging merah tinggi kandungan trimetil amina oksida (TMAO) yang berfungsi menghambat proses terbentuknya histamin (Winarno, 1993).
Mengapa daging ikan berwarna putih??
Histamin adalah senyawa yang terdapat pada daging ikan dari famili Scombroidae, subfamili Scombroidae, atau ikan lain yang telah membusuk yang di dalam dagingnya terdapat kadar histamin yang tinggi. Histamin di dalam daging diproduksi oleh hasil karya enzim yang menyebabkan pemecahan histidin yaitu enzim histidine dekarboksilase. Melalui proses dekarboksilase (potongan gugus karboksil) dihasilkan histamin. Satuan kadar histamin dalam daging tuna dapat dinyatakan ppm (Hadiwiyoto, 1993).
Ada 3 jenis bakteri yang mampu memproduksi histamin dari histidine dalam jumlah tinggi yaitu: Proteus marganii (bigeye, skipjack), Enterobacteri aerogenes (skipjack), Clostridium pefringens (skipjack) Hampir semua mikroba pembentuk histamin bersifat garam negatif dan berbentuk batang. Enzim lebih stabil dibandingkan bakteri pada suhu beku dan dapat reaktif dan sangat cepat setelah thawing (FDA, 1998). Histamin dapat terakumulasi di dalam daging ikan karena adanya kesalahan penanganan bahan baku sebelum dan sesudah pembekuan. Salah satu enzim yang masih terdapat sebelum pembekuan pada ikan, hal ini dapat meneruskan pembentukan histamin di dalam daging ikan tanpa memperhatikan sel bakteri yang injury selama penyimpangan beku (Baranowski et al, 1998)

Ikan tuna tergolong jenis scombrid yang sangat aktif dan umumnya menyebar di perairan yang oseanik sampai ke perairan dekat pantai. Pergerakan (migrasi) kelompok ikan tuna di wilayah perairan Indonesia mencakup wilayah perairan pantai, teritorial dan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia. Pada wilayah perairan ZEE Indonesia, migrasi jenis ikan tuna di perairan Indonesia merupakan bagian dari jalur migrasi tuna dunia karena wilayah Indonesia terletak pada lintasan perbatasan perairan antara samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
Ikan tuna merupakan marga Thunus, terdiri dari bermacam-macam jenis antara lain yaitu: mandidihang (Thunus albacores), mata besar (Thunus obesus), abu-abu (Thunus tonggol), tongkol (Euthinnus afinis), albakora (Thunus allalunga) dan sirip biru (Thunus thynus). Ikan tuna adalah perenang yang sangat cepat (pernah diukur mencapai 70 km/jam) dan termasuk spesies yang berdarah panas.
Daging ikan tuna terdiri dari dua bagian yaitu daging putih dan daging merah kurang lebih 1/6 bagian. Daging merah mempunyai kandungan mioglobin tinggi, yang diimbangi dengan banyaknya jaringan pengikat dan pembuluh darah, sementara daging putih mempunyai jenis-jenis protein yang berkualitas tinggi.

Kandungan gizi ikan tuna :

Salah satu ciri dari ikan keluarga Scombroidea yaitu kandungan asam amino bebas histidin yang tinggi. Pada saat penangkapan jika tidak ditangani dengan tepat maka histidin dalam daging ikan tuna akan diubah menjadi senyawa toksik yang disebut histamin. Dalam jumlah tertentu senyawa histamin dapat mengkibatkan keracunan scombroid dapat menyebabkan semacam alergi.
Tuna kalengan adalah komponen menonjol yang digunakan oleh banyak pelatih ‘diet’, karena unsur protein yang sangat tinggi dan mudah disiapkan. Tuna merupakan ikan berminyak, dan karena itu mengandung Vitamin D dalam jumlah yang tinggi. Minyak di tuna kalengan mengandung Adequate Intake (AI) dari US diet Referensi Intake vitamin D untuk bayi, anak-anak, laki-laki, dan perempuan berusia 19 -50 - 200 UI. Tuna kalengan juga dapat menjadi sumber yang baik dari omega-3 fatty acid, yang terkadang berisi lebih dari 300 mg per serving.
Pada bulan Maret 2004 di Amerika Serikat FDA mengeluarkan panduan merekomendasikan bahwa wanita hamil, ibu perawat dan anak-anak membatasi konsumsi makanan mereka dari tuna dan jenis ikan buas. Namun, pada Januari 2009 FDA merilis sebuah laporan yang ditemukan risiko yang lebih besar bagi ibu ke anak-anak yang tidak makan ikan selama kehamilan, "Manfaat cenderung meningkat dengan baik jika mengkonsumsi ikan dan meningkatkan hubungan ke methylmercury. Manfaat adalah ukuran yang kecil dari sebuah titik melalui IQ 95. perseratus dari eksposur ke methylmercury (melibatkan konsumsi ikan 44,2 gram per hari), tetapi kemudian meningkat menjadi ukuran IQ sekitar 1,5 poin pada 99. perseratus dari eksposur (melibatkan konsumsi sekitar 98 gram ikan per hari), dan tentang ukuran tiga IQ poin di 99.9th perseratus dari eksposur (melibatkan 205,7 gram ikan per hari).

Pencegahan Kontaminasi Pengolahan Pangan

Posted by Akbar On 08.57

Predikat mutu yang diberikan pada hasil olah perikanan sangat ditentukan oleh baik atau tidaknya hasil olah tersebut yang dapat dinyatakan dengan indera ataupun non indera. Tidak jarang terjadi hasil olah tersebut dijauhi oleh konsumen karena dapat menyebabkan timbulnya penyakit. Ketidakbaikan ini dapat berasal dari bahan-bahan yang digunakan atau teknik pengolahan yang salah serta kondisi yang tidak menerapkan prinsip sanitasi dan hygiene.

Bahaya yang timbul pada hasil olah ini dapat disebabkan adanya  cemaran kotoran dan serangga serta terikutnya bahan olah yang diperlakukan dengan sanitasi tidak baik. Oleh karenaitu harus dicegah karena dikhawtirkan akan terikutnya kuman-kuman penyakit bersamanya yang kemudian dapat membahayakan kesehatan konsumen dengan mencegah dan meniadakan sumber-sumber cemaran (kontaminan).

Cemaran (kontaminan) adalah benda / bahan asing yang tidak dikehendaki yang terdapat di dalam hasil olah .

Jenis-jenis cemaran (kontaminan) adalah :
a. Cemaran berupa tanah
Cemaran berupa tanah, pasir, kerikil, debu sangat mengganggu sifat inderawi selama dikunyah (ngeres) dan dapat mempengaruhi warna hasil olah yaitu akan nampak tidak cerah, serta dapat merendahkan nilai estetika hasil olah. Selain itu tanah merupakan tempat hidup berbagai jenis mikrobia sehingga bila tanah mengotori hasil olah, terikut pula mikrobia perusak dan patogen yang membahayakan kesehatan.

Cemaran berupa tanah ini dapat terikut pada hasil olah perikanan saat :
1. Penangkapan ikan
Peralatan dan wadah yang digunakan untuk menangkap bisa tidak bersih dan terdapat kotoran akan mencemari. Ikan yang banyak terikut kotoran harus dicuci dalam air bersih.

2. Penanganan ikan
Penanganan ikan dilakukan di laut dan di darat. Pada penanganan ikan di laut semua peralatan harus bersih, bebas dari kotoran juga kondisi es yang digunakan untuk pendinginan harus bebas dari cemaran. Penanganan ikan di darat lebih banyak menimbulkan cemaran yaitu pada saat pembongkaran dari kapal praktik pelelangan, perlakuan pendahuluan sebelum pengangkutan. Cara pengangkutan ke tempat pengolahan. Hal ini dapat terjadi apabila kebersihan tempat, sarana, peralatan dan tehniknya tidak memperhatikan aspek sanitasi dan hygiene.

3. Penyimpanan dan pengolahan ikan
Cemaran tanah dapat juga terikut selama penyimpanan dan pengolahan ikan karena kondisi bangunan, peralatan, lingkungan produksi yang kotor dan berdebu.

4. Pekerja
Pekerja melalui berbagai mekanisme dapat merupakan sumber cemaran tanah dari tangan, kaki serta anggota badan lain yang terkena tanah dan juga perlegkapan yang dipakai seperti sepatu, pakaian , sarung tangan, tutp kepala yang dikotori tanah atau debu yang dapat jatuh pada bahan olah.

b. Cemaran bahan sisa pemungutan hasil
Pada waktu penenganan dan pengolahan diperoleh bahan sisa yang tidak terpakai seperti isi perut, insang, lendir, sisik dan darah dapat sebagai sumber cemaran. Cemaran demikian kecuali dipandang menjijikan dan terkandung didalamnya mikrobia yang membahayakan kesehatan sehingga dipisahkan dan dibuang pada
suatu tempat kemudian ikan dicuci bersih.

c. Cemaran berwujud benda-benda asing
Cemaran berupa benda-benda asing sering terjadi bila pengolahan bahan tidak dilakukan dengan cermat dan hati-hati. Benda-benda kecil yang berasal atau terbawa pekerja jatuh langsung pada bahan yang diolah atau tersangkut pada alat pengolahan kemudian terikut pada bahan. Demikian juga bagian wadah atau alat yang terlepas dan terikut pada bahan yang diolah menimbulkan kesan akan cara pengolahan yang ceroboh. Bahan
olah tersisa yang tersangkut pada wadah dan peralatan yang sulit di bersihkan juga dapat menjadi sumber cemaran.

d. Cemaran serangga dan cemaran biologik lain
Cemaran serangga ini memberikan kesan penggunaan bahan baku yang tidak baik, dalam pengolahan diperlakukan kurang cermat, hasil antara dan hasil olah yang tidak dilndungi, sehingga memberi peluang timbulnya bakteri patogen. Serangga dan cemaran biologik lain seperti tikus dapat timbul karena lingkungan
disekitar pabrik yang kotor. Sistem pembuangan limbah pabrik yang kurang baik serta disain gedung. Cara meletakkan peralatan yang menyulitkan pembersihan.

e. Cemaran bahan kimia
Cemaran berupa bahan kimia secara inderawi tidak dapat diketahui tetapi sangat membahyakan kesehatan bila mencemari hasil olah. Cemaran kimiawi ini dapat berupa terjadinya kontaminasi oleh insektisida, pestisida, herbisida dan lain-lain dari lingkungan perairan akibatkegiatan sektor pertanian. Cemaran kimiawi lain yang berpotensi membahayakan kesehatan berupa logam berat seperti air raksa (Hg), timah hitam / timbal (Pb),
tembaga ( Cu), Arsen (As), timah (Sn), Seng (Sn). Angka batas cemaran logam untuk ikan dan hasil olah ikan yaitu :
1. As : 2 mg/kg 4. Zn : 40 mg/kg
2. Pb : 4 mg/kg 5. Sn : 250 mg/kg
3. Cu : 20 mg/kg 6. Hg : 0,5 mg/kg
cemaran logam berat pada hasil olah dapat pula bersumber pada wadah dan peralatan yang terbuat dari logam dengan konstruksi serta kondisi yang sudah tidak baik sehingga dapat terjadi pelepasan logam secara mekanis atau pelepasan secara fisko kimiawi (korosif).

f. Cemaran mikrobiologik
Cemaran berupa mikrobia pada hasil olah dapat mengakibatkan menurunnya mutu bahan. Rusaknya bahan dan lebih-lebih lagi dapat mengakibatkan gangguan kesehatan manusia. Selama penyimpanan dan peredaran hasil olah. Cemaran mikroba ini bertambah jumlah dan kegiatannya terjadi peruraian dan pembentukan zat-zat yang berbau tidak sedap atau zat yang bersifat racun, serta menyebabkan penyakit.

Sumber cemaran mikrobiologik dapat terdapat pada
1. Tanah dan air
2. Ikan sebagai bahan biologik yang ketahanannya menurun
setelah diambil dari habitatnya sehingga disukai sebagai tempat berkembang biak mikrobia.
3. Udara di dalam ruang pengolahan dapat banyak mengandung spora bakteri yang dapat mencemari hasil olah.
4. Konstruksi peralatan yang menyulitkan pembersihan sehingga terjadi akumulasi kotoran dan tempat berkembangbiaknya mikrobia.
5. Disain bangunan yang menyulitkan pembersihan.
6. Kesehatan dan kebersihan serta kebiasaan pekerja yang buruk.

Pertumbuhan mikrobia erat kaitannya dengan suhu, sehingga dengan perlakuan suhu dan sanitasi pangan pertumbuhan mikrobia dalam hasil olah dapat terkontrol. Pada suhu tinggi dan suhu rendah pertumbuhan mikrobia mengalami penurunan, sedangkan pada suhu sedang (15,6 °C sampai 48,9°C) pertumbuhan mikrobia berlangsung cepat. Sehingga penanganan produk hasil perikanan dapat dilakukan dengan perlakuan suhu rendah (pendinginan dan pembekuan) serta perlakuan suhu tinggi dengan pemanasan.

Untuk mencegah terjadinya kontaminasi pada hasil olah perikanan maka harus dilakukan pengawasan meliputi :
a. Pengawasan terhadap ikan sebagai bahan baku Ikan yang digunakan sebagai bahan baku harus segar, bersih dan bebas dari kotoran atau racun. Penyimpanan ikan pada suhu rendah dapat menurunkan pertumbuhan mikroorganisme sehingga mencegah kerusakan ikan. Ruang penyimpanan dan peralatanya
dalam kondisi bersih.
b. Pengawasan terhadap air buangan. air, udara dan tanah Sistem pembuangan air limbah tidak boleh mengkontaminasi tanah dan suplai air sehingga sistem pipa dan saluran juga harus baik. Fasilitas kamar kecil harus cukup dan persediaan air harus baik. Air yang digunakan harus memenuhi persyaratan air minum yaitu tidak berwarna, tidak berbau, tidak keruh, bebas dari mikrobia dan senyawa kimia berbahaya.
Kontaminasi mikrobia dari udara dapat dicegah dengan sistem ventilasi yang baik seperti window exhaust fan, hood exhaust fan system dan blower sehingga mereduksi kondensasi. Mengurangi menempelnya debu pada lantai, dinding, langit-langit, mengatur suhu dan kelembaban, menghilangkan bau dan gasa beracun dari udara.
Tanah yang terbawa oleh sepatu, pakaian kerja, bahan baku, peralatan harus dicegah. Pekerja harus menganti dengan pakaian dan perlengkapan pekerja serta dilakukan pembersihan terhadap bahan
baku dan peralatan.
c. Pengawasan terhadap serangga dan cemaran biologik lain
Untuk mengontrolnya dilakukan kegiatan sanitasi berupa :
- Pemberian kawat kasa pada tempat masuknya hewan tersebut dan daerah ini bersih dari kotoran.
- Wadah dan kotak kayu / karton yang kosong harus dibuang
- Sampah dan kotoran disimpan dalam wadah yang kuat dan tidak
menyerap bau, tidak berkarat, mudah dibersihkan. Tempat sampah harus tertutup rapat dan sering dibersihkan dengan sikat atau air panas atau uap panas ( 82 derajat Celcius)
- Penganganan limbah mengikuti peraturan yang benar
- Fasilitas toilet harus bersih
- Lantai dan peralatan harus bersih dengan pemeriksaan secara
teratur dan cara pembersihan yang efisien.
d. Pengawasan terhadap pekerja
Cara untuk mengawasi hygiene pekerja dapat dilakukan dengan memeriksakan kesehatan secara periodik. Menjaga kebersihan pekerja dan memberikan pendidikan mengenai hygiene personalia.
Mengurangi kebiasaan buruk pekerja, menyediakan pakaian dan perlengkapan kerja. Larangan merokok dan menyediakan fasilitas cuci tangan dan toilet serta kamar ganti yang cukup.
e. Pengawasan terhadap cemaran mikrobiologi
Cara untuk mengontrol pencemaran oleh mikrobia dalam industri perikanan dengan perlakuan suhu. Pengunaan desinfektan dan bahan sanitasi.
f. Pengawasan terhadap peralatan
Peralatan yang digunakan terutama yang kontak langsung dengan bahan selalu dalam keadaan bersih dan disanitasi untuk mengurangi jumlah mikroorganisme pada permukaan peralatan dan mencegah
kontaminasi oleh benda asaing dengan konstruksi alat yang memudahkan pembersihan.

Bahan Tambahan Makanan (Zat Aditif)

Posted by Akbar On 08.19

Bahan tambahan makanan (bahan Aditif) dan kesehatan
Bahan tambahan makanan (BTM) didefinisikan sebagai bahan yang tidak lazin dikonsumsi sebagai makanan, dan biasanya bukan merupakan komposisi khas makanan, dapat bernilai gizi ataupun tidak, ditambahkan ke dalam makanan dengan sengaja untuk membantu teknik pengolahan makanan baik dalam proses pembuatan, pengolahan, penyiapan, perlakuan, pengepakan, pengemasan, pengangkutan, dan penyimpanan produk makanan olahan, agar menghasilkan suatu makanan yang lebih baik atau secara nyata mempengaruhi sifat khas makanan tersebut.
Meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap makanan yang praktis dan awet menunjang berkembangnya penggunaan BTM yang secara bermakna berperan besar dalam rantai produksi dan pengolahan sejak abad ke-19. Seiring dengan banyaknya laporan kasus keracunan makanan, Timbul berbagai diskusi dan keprihatinan yang mendalam mengenai keamanan penggunaan BTM, termasuk bagaimana langkah-langkah pengendalian yang tepat diperlukan.
Jenis BTM sangat beragam sesuai dengan fungsi dan tujuan penggunaannya, yaitu sebagai antioksidan, mencegah penggumpalan, mengatur keasamam makanan, pemanis buatan, pemutih dan pematang tepung, pengemulsi, pengental, pengawet, pewarna, pengeras, penyedap rasa, penguat rasa, sekuestran, enzim dan penambah gizi, serta fungsi lainnya seperti pelembab, antibusa, pelarut, karbonasi, penyalut, dan pengisi.
WHO mensyaratkan zat tambahan itu seharusnya memenuhi kriteria sebagai berikut : (1). Aman digunakan, (2). Jumlahnya sekedar memnuhi kriteri pengaruh yang diharapkan, (3). Sangkil secara teknologi, (4). Tidak boleh digunakan utnuk menipu pemakai dan jumlah yang dipakai haruslah minimal. Bahan baku BTM dari bahan sintetik mempunyai kelebihan yaitu lebih pekat, lebih stabil, dan lebih murah. Namun demikian ada kelemahannya yaitu sering terjadi ketidaksempurnaan proses sehingga mengandung zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan, dan kadang-kadang bersifat karsinogenik, baik pada hewan maupun manusia.
Agar dapat dengan baik melindungi konsumen dari berbagai masalah keamanan pangan dan industri pangan di Indonesia, berbagai peraturan dikeluarkan oleh instansi terkait. Selain Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) yang bernaung di bawah Departemen Kesehatan, pengawasan dan pengendalian juga dilakukan oleh Departemen Pertanian, Departemen Perdagangan, dan Departemen Perindustrian.
Suatu jenis BTM menjadi berbahaya bagi kesehatan tidak hanya karena secara obyektif memang merusak kesehatan/tubuh dan karenanya telah dilarang oleh peraturan, juga karena penggunaan BTM yang tidak dilarang tetapi dengan ukuran yang berlebihan dan sering dikonsumsi.
Jenis BTM yang boleh digunakan sepanjang masih sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan. Sedangkan bahan tambahan yang dilarang digunakan pada makanan berdasarkan Peraturan Menkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/1988 dan perubahannya No.1168/Menkes/Per/X/1999 adalah Asam Borat (Boric Acid) dan senyawanya, Asam Salisilat dan garamnya (Salicylic Acid and its salt), Dietilpirokarbonat (Diethylpirocarbonate DEPC), Dulsin (Dulcin), Kalsium Klorat (Potassium Chlorate), Kloramfenikol (Chloramfenikol), Minyak Nabati yang dibrominasi (Brominate vegetable oils), Nitrofurazon (Nitrofurazone), Formalin (Formaldehyde), dan Kalium Bromat (Potassium Bromate).( F:\Republika Online – http–www_republika_co_id.mht)

Pewarna buatan
Dalam proses pengolahan bahan pangan kadang kala terdapat kecenderungan penyalahgunaan pemakaian zat pewarna untuk sembarang bahan pangan, misalnya zat pewarna untuk tekstil dan kulit di pakai untuk mewarnai bahan makanan. Karena adanya residu logam berat pada zat pewarna tersebut Zat pewarna yang berbahaya dan dilarang digunakan sebagai BTM, obat-obatan dan kosmetika telah diatur menurut ketentuan Peraturan Menkes RI Permenkes RI No. 239/Men.Kes/Per/V/85, yaitu;
Nama
Batas maksimum penggunaan
Merah (45430)
0,1 g/kg (Es krim), 0,2-0,3 g/kg (jem, jeli, saus, buah kalengan)
Hijau (42053)
0,1 g/kg (es krim), 0,2 g/kg (jeli, buah alengan), 0,3g/kg (acar)
Kuning (15985)
0,1 g/kg (es krim0, 0,2 g/kg (jeli, buah kalengan), 0,3 g/kg (acar)
Coklat (20285)
0,07 g/kg (minuman ringan), 0,3 g/kg (makanan lainnya)
Biru (42090)
0,1 g/kg (Es krim), 0,2 g/kg (jeli buahkalengan), 0,3g/kg (acar)
Serta ada beberapa pewarna lainnya seperti:Auramine, Alkanet, Butter Yellow, Black 7984, Burn Umber, Chrysoidine, Chrysoine S, Citrus Red No. 2, Chocolate Brown FB, Fast Red E, Fast Yellow AB, Guinea Green B, Indanthrene Blue RS, Magenta, Metanil Yellow, Oil Orange SS, Oil Orange XO, Oil Yellow AB, Oil Yellow OB, Orange G, Orange GGN, Orange RN, Orchil and Orcein, Poncheau 3R, Poncheau SX, Poncheau 6R, Rhodamine B,SudanI, Scarlet GN, dan Violet 6 B.

Pengawet buatan
Bahan tambahan Pangan Pengawet boleh digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang memproduksi pangan yang mudah rusak. Pencantuman label pada produk pangan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.69 tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan. Label pangan adalah setiap keterangan mengenai pangan yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan pada pangan, dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada, atau merupakan bagian kemasan pangan.
Label :
      • Nama produk
      • Berat bersih atau isi bersih
      • Nama dan alamat pabrik yang memproduksi atau memasukkan pangan ke wilayah Indonesia.
Pengawet yang diijinkan digunakan untuk pangan tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 722/Menkes/Per/IX/88 Tentang Bahan Tambahan Makanan, mencakup:
Nama
Batas maksimum
Asam Benzoat
600/kg (kecap, minumanringan) 1 g/kg (acar, margarin, sari nanas, saus, makanan lainnya
Kalium Bisulfit
50mg/kg(kentang goreng), 100mg/kg(udang beku), 500 mg/kg(sari nanas)
Kalium Nitrit
50 mg/kg (keju), 500mg/kg (daging)
Bahan pengawet lainnya: Asam Propionat, Asam Sorbat, Belerang Oksida, Etil p-Hidroksida Benzoat, Kalium Benzoat, Kalium Meta Bisulfit ,Kalium Nitrat, Kalium Sorbat Kalium, sulfit Kalsium benzoat, Kalsium Propionat, Kalsium Sorbat, Natrium Benzoat, Metil-p-hidroksi Benzoat, Natrium Bisulfit Natrium Metabisulfit, Natrium Nitrat, Natrium Nitrit Natrium, Propionat Natrium, Sulfit Nisin Propil-p-hidroksi, Benzoat um Sulfit

Sehubungan dengan teka-teki yang muncul menyangkut keamanan penggunaan bahan pengawet dalam produk pangan, maka berikut disajikan kajian keamanan beberapa pengawet yang banyak digunakan oleh industri pangan

Tabel Pengaruh beberapa bahan pengawet terhadap kesehatan
Bahan Pengawet
Produk Pangan
Pengaruh terhadap Kesehatan
Ca-benzoat
Sari buah, minuman ringan,    minuman anggur manis,
ikan asin
Dapat menyebabkan reaksi    merugikan pada asmatis dan yang    peka terhadap aspirin
Sulfur dioksida
(SO2)
Sari buah, cider, buah    kering,    kacang kering,    sirup, acar
Dapat menyebabkan pelukaan    lambung, mempercepat serangan    asma, mutasi genetik, kanker dan
alergi
K-nitrit
Daging kornet, daging    kering, daging asin, pikel    daging
Nitrit dapat mempengaruhi    kemampuan sel darah untuk    membawa oksigen, menyebabkan    kesulitan bernafas dan sakit    kepala, anemia, radang ginjal,
muntah
Ca- / Na-propionat
Produk roti dan tepung
Migrain, kelelahan, kesulitan tidur
Na-metasulfat
Produk roti dan tepung
Alergi kulit
Asam sorbat
Produk jeruk, keju, pikel dan    salad
Pelukaan kulit
Natamysin
Produk daging dan keju
Dapat menyebabkan mual, muntah,    tidak nafsu makan, diare dan    pelukaan kulit
K-asetat
Makanan asam
Merusak fungsi ginjal
BHA
Daging babi segar dan    sosisnya, minyak sayur,    shortening, kripik kentang,    pizza beku, instant teas
Menyebabkan penyakit hati dan    kanker.
formalin
Tahu, Mie Basah
Kanker paru-paru, Gangguan pada jantung,Gangguan pada alat pencernaan, Gangguan pada ginjal, dll.
Boraks atau Pijer
Baso, mie
Gangguan pada kulit, Gangguan pada otak, Gangguan pada hati, dll
Mencermati kemungkinan gangguan kesehatan seperti yang tercantum dalam Tabel 1, maka FDA mensyaratkan kepada produsen pangan untuk membuktikan bahwa pengawet yang digunakan aman bagi konsumen dengan mempertimbangkan:

  • Kemungkinan jumlah paparan bahan pengawet pada konsumen sebagai akibat mengkonsumsi produk pangan yang bersangkutan.
  • Pengaruh komulatif bahan pengawet dalam diet.
  • Potensi toksisitas (termasuk penyebab kanker) bahan pengawet ketika tertelan oleh manusia atau binatang.
Problematika yang sering terjadi dalam penggunaan bahan pengawet
  • Penggunaan Tidak sesuai dalam ketentuan Depkes
  • Kadar akumulatif tidak pernah dikonfirmasikan dengan DAILY INTAKE
  • Penggunaan bahan ilegal (Borak dan formalin)
Namun demikian perlu diperhatikan hal-hal penting dalam menggunakan bahan tambahan pangan pengawet adalah :
·         Pilih pengawet yang benar/yang diijinkan untuk dalam pangan serta telah terdaftar di Badan POM  RI
·         Bacalah takaran penggunaannya pada penandaan/label
·         Gunakan dengan takaran yang benar sesuai petunjuk pada label
·         Membaca dengan cermat label produk pangan yang dipilih/dibeli serta mengkonsumsinya secara    cerdas produk pangan yang   menggunakan bahan pengawet. Contoh BTP Pengawet lengkap dengan penandaan dan takaran penggunaannya.

Pemanis buatan
Pemanis yang termasuk BTM adalah pemanis pengganti gula (sukrosa).Pemanis, baik yang alami maupun yang sintetis, merupakan senyawa yang memberikan persepsi rasa manis tetapi tidak (atau hanya sedikit) mempunyai nilaigizi (non-nutritive sweeteners).

Mekanisme Kerja Suatu senyawa untuk dapat digunakan sebagai pemanis,kecuali berasa manis, harus memenuhi beberapa kriteria tertentu, sepert (1) larut dan stabil dalam kisaran pH yang luas, (2) stabil pada kisaran suhu yang luas, (3) mempunyai rasa manis dan tidak mempunyai side atau after-taste, dan (4) murah, setidak-tidaknya tidak melebihi harga gula. Senyawa yang mempunyai rasa manis strukturnya sangat beragam. Meskipun demikian, senyawa-senyawa tersebut mempunyai feature yang mirip, yaitu memiliki sistem donor/akseptor proton (sistem AHs/Bs) yang cocok dengan sistem reseptor (AHrBr) pada indera perasa manusia.



Beberapa pemanis buatan yang direkomendasikan oleh Depkes RI
Nama
Batas maksimum penggunaan
Sakarin (300-700x manis gula)
100mg/kg (permen), 200mg/kg (Es krim,jem,jeli)., 300 mg/kg (saus, Es lilin, minuman ringan, minuman yogurt)
Siklamat (30-80x manis gula)
1 g/kg (permen), 2 g./kg ((Es krim,jem,jeli), 3mg/kg (saus, lilin, minuman ringan, minuman yogurt

Citarasa buatan (Penyedap rasa dan aroma)
Cita rasa bahan pangan terdiri dari tiga komponen bau, rasa, dan rangsangan mulut. Untuk membangkitkan tiga komponen ini maka dalam lahan pangan biasanya dalam proses pengolahan di tambahka cita rasa tiruan (sintetik), misalnya amil asetat menyerupai aroma pisang, vanillin memberikan aroma serupa dengan aksetat vanili, dan amil kaproat mempunyai aroma apel dan nanas. Sedangkan untuk membangkitkan cita rasa yang umum di gunakan adalah asam amino L atau garamnya, misalnya monosodium glutamate (MSG) dan jenis nukleotida seperti IMP dan GMP.
Beberapa cita rasa buatan yang direkomendasikan Sdepkes RI diantaranya tertera dalam tabel dibawah ini:
Nama
Batas penggunaan maksimum
Monosodium glutamat (MSG)
Secukupnya
Vanilin (panili)
0,7 g/kg produk siap kosumsi
Benzadehida (Cherry)
Secukupnya
Aldehida sinamat)
Secukupnya
Mentol (mint)
Secukupnya
Eugenol (rempah-rempah)
Secukupnya
Benzilasetat (strawbery)
Secukupnya
Amil asetat (pisang)
Secukupnya

Penstabil
Proses pengolahan, pemanasan atau pembekuan dapat melunakan jaringan sel tanaman sehingga produk yang di peroleh mempunyai tekstur yang lunak. Untuk memperoleh tekstur yang keras, dapat di tambahkan garam (0,1-0,25% sebagai ion Ca). ion kalsium akan berkaitan dengan pectin membentuk Ca-pektinat atau Ca-pektat yang tidak larut. Pada umumnya untuk maksud tersebut di gunaka garam-garam Ca seperti CaCl2 Ca-sitrat,CaSO4, Calaktat, dan Ca-monofosfoat. Hnya sayangnya garam-garam kalsium ini kelarutanya rendah dan rasanya pahit.

Problematika Penggunaan BTM ilegal dimasyarakat
Salah satu yang membuat geger massyarakat Baru-baru ini adalah penemuan kandungan formalin dan Borak pada sejumlah produk makanan, dan sebagian besar pada jenis mi, tahu, bakso dan juga ikan asin, yang selama ini banyak dikonsumsi masyarakat luas. Formalin adalah zat kimia yang mengandung unsur karbon, hidrogen, dan oksigen, dan mempunyai nama lain formaldehid. Secara fisik terdapat dalam bentuk larutan tidak berwarna dengan kadar antara 37-40%. Formalin biasanya mengandung alkohol/metanol 10-15% yang berfungsi sebagai stabilisator untuk mencegah polimerisasi formaldehid menjadi paraformaldehid yang bersifat sangat beracun. Karakteristik dari zat ini adalah mudah larut dalam air, mudah menguap, mempunyai bau yang tajam dan iritatif walaupun ambang penguapannya hanya 1 ‰, mudah terbakar bila kontak dengan udara panas atau api, atau bila kontak dengan zat kimia tertentu. Di pasaran tersedia dalam bentuk sudah diencerkan maupun dalam bentuk padat.

Pemakaian formalin
Formalin bersifat desinfektan, kuat terhadap bakteri pembusuk dan jamur. Oleh karena itu gas formalin dipakai oleh pedagang bahan tekstil supaya tidak rusak oleh jamur atau ngengat. Selain itu formalin juga dapat mengeraskan jaringan sehingga dipakai sebagai pengawet mayat dan digunakan pada proses pemeriksaan bahan biologi maupun patologi.

Dampak formalin terhadap kesehatan
Formalin terbukti bersifat karsinogen atau menyebabkan kanker pada hewan percobaan, yang menyerang jaringan permukaan rongga hidung. Bila dilihat dari respon tubuh manusia terhadap formalin, efek yang sama juga dapat terjadi

Regulasi terkait formalin
Formalin yang bersifat racun tersebut tidak termasuk dalam daftar bahan makanan tambahan (BTM) yang dikeluarkan oleh badan internasional maupun oleh Departemen Kesehatan. Menurut UU No. 7 tahun 1996 tentang Pangan, UU No. 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, distorsi penggunaan formalin secara sengaja dalam produk makanan dapat diancam pidana penjara maksimal lima tahun atau denda maksimal Rp. 600 juta. Demikian juga Peraturan Menteri Kesehatan No. 1168/Menkes/PER/X/1999 melarang penggunaan formalin dalam makanan.
BAHAN TAMBAHAN PANGAN (BTP) 
Penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) diatur oleh peraturan perundang­undangan, oleh karena itu perlu dipilih secara benar jika akan digunakan dalam pangan.
Bahan Tambahan (BT) yang dianggap berbahaya bagi kesehatan manusia dilarang digunakan dalam pangan.
Apa yang tergolong ke dalam BTP?
·           Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 722/Menkes/Per/IX/88, BTP adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan atau minuman dan biasanya bukan merupakan ingredien khas makanan, mempunyai atau tidak mempunyai milai gizi yang dengan sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud teknologi pada pembuatan, pengolahan, penyiapan, perlakuan, pengepakan, pengemasan, penyimpanan atau pengangkutan makanan, untuk menghasilkan atau diharapkan menghasilkan suatu komponen atau mempengaruhi sifat khas pangan tersebut.

Berdasarkan peraturan tersebut di atas, BTP digolongkan ke dalam 11 jenis, sebagai berikut:
1.      Pewarna
2.      Pemanis buatan
3.      Pengawet
4.      Antioksidan
5.      Antikempal
6.      Penyedap rasa dan aroma, penguat rasa
7.      Pengatur keasaman (pengasam, penetral)
8.      Pemutih dan pematang tepung
9.      Pengemulsi, pemantap dan pengental
10.  Pengeras
11.  Sekuestran (pengkat logam)
Apa yang dianggap melanggar peraturan
Produsen dianggap melanggar peraturan jika:
·         Menggunakan bahan tambahan (BT) yang dilarang penggunaannya dalam pangan
·         Menggunakan BTP melebihi takaran maksimum yang diizinkan penggunannya dalam pangan.
MEMILIH BTP YANG DIIZINKAN PENGGUNAANNYA UNTUK PANGAN
Berikut ini adalah berbagai jenis BTP yang diizinkan penggunaannya untuk pangan
·      anato                                                            Riboflavin
·      beta-apo-8 ’karotenoat                             Titanium dioksida
·      etil-beta-apo-8’karotenoat                           Merah alura
·      beta-karoten                                    Briu berlian
·      kanisantin                                        Karmoisin
·      karamel                                                        Coklat HT
·      karmin                                                          Eritrosin
·      klorofil                                            Hijau FCF
·      klorofil tembaga kompleks                           Hijau S
·      kurkumin                                                     Indigotin
·      ponceau 4Rp.                                   Kuning FCF
·      Kuning kuinolin                                Tartrazin
Pewarna yang dilarang penggunaannya dalam pangan
·      Auramine                                                      Crysoine
·      Alkanet                                                    Chocolate brown FB
·      Butter yellow                                  Indigotin
·      Black 7984                                      Kuning FCF

Burn umber

Ponceau SX
Chrysoidine
Ponceau 6Rp.
Citrus red no 2
Oil orange XO
Fast red E
Oil yellow AB
Fast yellow AB
Ol yellow OB
Guinea green B
Orange G
Indanthrene blue RS
Orange GGN
Magenta
Orange RN
Metanil yellow
Rhodamin B
Oil orange SS
Sudan I
Orchil and Orcein
Scarlet GN
Ponceau 3Rp.
Violet 6B

Pemanis buatan yang diizinkan penggunaannya dalam pangan, antara lain sebagai berikut:
·         Aspartam
·         Siklamat (hanya untuk pangan berkalori rendah)
·         Sakarin (hanya untuk pangan berkalori rendah)
·         Sorbitol
Pen gawet yang diizinkan penggunaannya dalam pangan antara lain:
• Asam benzoat                                  • Natrium nitrit
·         Asam propionat                             • Kalium sulfit
·         Asam sorbat
Penyedap dan penguat rasa dan aroma yang diizinkan penggunaannya dalam pangan
·         Asam guanilat
·         Disodium 5’ribonucleotida
·         Kalsium dan natrium 5’ribonucleotida
·         Asam L-Glutamat (MSG)
·         Asam inosinat
Pen gemulsi, pemantap dan pen gental yang diizinkan pen ggunaannya dalam pangan, antara lain sebagai berikut:
·         Agar                                                           • Karagen
·         Asam alginat                                   • Lesitin
·         Dekstrin                                    • Kaboksimetilselulosa (CMC)
·         Gelatin                                           • Pektin
·         Gom arab                                                  • Pati asetat
Antioksidan yang diizinkan pen ggunaannya dalam pangan, antara lain, sebagai berikut:

• Asam askorbat (garam KPBS Pangalengan, Na dan Ca)
·      BHA (butil hidroksi anisol)
·      BHT (butil hidroksi toluen)
·      Propil galat
·      Tokoferol
Pen gatur keasaman yang diizinkan pen ggunaannya dalam pangan, antara lain:
·      Alumunium amonium (kalium, natrium sulfat)
·      Asam laktat
·      Asam sitrat
·      Kalium dan natrium bikarbonat
Antikempal yang diizinkan pen ggunaannya dalam pangan, antara lain, sebagai berikut:
·      alumunium silikat
·      kalsium alumunium silikat
·      kalsium silikat
·      magnesium karbonat
·      magnesium oksida dan
·      magnesium silikat
Pemutih dan pematang tepung yang diizinkan pen ggunaannya dalam pangan, antara lain, sebagai berikut:
·      asam askorbat
·      natrium stearoil-2-laktilat
Pen geras yang diizinkan pen ggunaannya dalam pangan, antara lain sebagai berikut:
·      kalsium glukonat
·      kalsium klorida
·      kalsium sulfat
Sekuestran yang diizinkan penggunaannya dalam pangan, antara lain sebagai berikut:
·      asam fosfat
·      isopropil sitrat
·      kalsium dinatrium edetat (EDTA)
·      monokalium fosfat
·      natrium pirofosfat

BAHAN TAMBAHAN PANGAN YANG DILARANG DIGUNAKAN DALAM PANGAN
·      Asam borat dan senyawanya
·      Asam salisilat dan senyawanya
·      Dietilpirokarbonat
·      Dulsin
·      Kalium klorat
·      Kloramfenikol
·      Minyak nabati yang dibrominasi
·      Nitrofurazon
·      Formalin (formaldeida)
Gunakan BTP yang diizinkan dalam takaran tidak melebihi batas amskium yang diperbolehkan
Contoh batas takaran yang dieprbolehkan untuk BTP:
·      Asam benzoat/natrium benzoat
Kecap                                        0.6 g/kg
Minuman ringan                        0.6 g/kg
Saus tomat, makanan lain          1.0 g/kg
Manisan                                     1.0 g/kg
Asinan                                       1.0 g/kg
·      Kalium sorbat (tunggal atau campuran dengan benzoat)

Jam, jeli, sari buah pekat
1.0 g/kg
Titanium dioksida


Kembang gula
secukupnya
Coklat HT


Minuman ringan
70 mg/lt produk
Eritrosin


Saos cabe
300 mg/kg

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Akbar de Nayaka. Diberdayakan oleh Blogger.